📣 Ikuti Tantangan Bulanan "Cerita dari KKN"! 📣

Bagikan pengalaman KKN-mu yang paling berkesan dan menangkan hadiah menarik setiap bulannya! Ini kesempatanmu untuk berbagi cerita inspiratif dan mendapatkan apresiasi.

Pelatihan Kesehatan Ibu Hamil di Desa Pucung: Cegah Risiko, Wujudkan Anak Sehat

Table of Contents

 

Praktik Pemandian Bayi Oleh Peserta dan Perwakilan Tim KKN UIN Walisongo Semarang. Kamis, 24 Juli 2025


BABAD.ID|Stori Loka Jawa- Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Posko 93, suka rela membantu pelaksanaan pelatihan ibu hamil, Desa Pucung, Kabupaten Semarang di Rumah Kepala Dusun Krajan. Kamis, 24 Juli 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para ibu hamil agar dapat menjaga kesehatan diri dan janin selama masa kehamilan.

 Materi pelatihan disampaikan oleh Ratih, Bidang Kesehatan Desa setempat

Ia menekankan pentingnya tidur cukup, berbicara dengan janin sejak dini, serta pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama usia kehamilan 0–6 bulan tanpa tambahan makanan atau minuman lain, termasuk madu.

 Hal ini mengingat Kolostrum atau cairan ASI berwarna kekuningan sangat bermanfaat dan wajib diberikan kepada bayi.

Selain itu, ibu hamil diimbau rutin mengonsumsi tablet tambah darah, hingga meminum air perasan jeruk agar penyerapan zat besi lebih optimal.

Waspada terhadap gejala seperti pusing dan nyeri ulu hati pada trimester awal juga ditekankan karena dapat menjadi tanda keracunan kehamilan yang berbahaya.

Peserta pelatihan dibekali dengan Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang diberikan secara gratis oleh Dinas Kesehatan. 

Buku ini wajib dibaca satu lembar per hari dan memiliki satu lembar khusus yang harus ditempel di bagian depan rumah sebagai penanda bahwa ada ibu hamil di rumah tersebut. 

Kepemilikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diwajibkan agar ibu hamil bisa mendapatkan layanan kesehatan secara maksimal.

Pelatihan juga mencakup edukasi tentang perawatan bayi baru lahir, termasuk cara memandikan bayi dengan benar. 

Bayi dianjurkan untuk dijemur setiap pagi selama satu jam antara pukul 07.00 hingga 08.00 WIB dalam posisi tengkurap selama 30 menit, didahului dan diakhiri dengan pemberian ASI.

 Jika bayi kekurangan ASI dan tidak dijemur dengan cukup, berisiko mengalami penyakit kuning. 

Usai sesi materi, peserta praktik langsung memandikan bayi dengan bimbingan tenaga kesehatan.

Pelatihan ini melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas mendampingi ibu hamil di wilayah Krajan 1, 2, dan 3. 

Diharapkan melalui pelatihan tersebut, para ibu hamil dapat menjaga kesehatan secara optimal, melahirkan anak yang sehat, serta mampu mengenali dan menangani tanda-tanda bahaya kehamilan sejak dini.

Penulis : Devricho Firghy, mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 93




Posting Komentar