📣 Ikuti Tantangan Bulanan "Cerita dari KKN"! 📣

Bagikan pengalaman KKN-mu yang paling berkesan dan menangkan hadiah menarik setiap bulannya! Ini kesempatanmu untuk berbagi cerita inspiratif dan mendapatkan apresiasi.

Digitalisasi UMKM,Melek Teknologi, Dorong Pelaku Usaha Lokal Lebih Modern

Table of Contents

 

Foto Bersama Mahasiswa KKN UIN Walisongo, Narasumber dan Pelaku UMKM Desa Tengaran.


BABAD.ID | Stori Loka Jawa- Senin pagi, Pemerintah Desa Tengaran, Kabupaten Semarang bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram Posko 69 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelenggarakan program “Digitalisasi UMKM: Melek UMKM”. 

Acara ini fokus membekali pelaku usaha lokal tentang pembuatan QRIS sebagai metode pembayaran modern dan optimalisasi Google Maps untuk memperluas jangkauan promosi usaha.

Program ini berlangsung di Balai Desa Tengaran dengan diikuti puluhan pelaku UMKM dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, kerajinan, hingga jasa. Suasana tampak penuh antusiasme karena materi yang dibawakan sangat relevan dengan kebutuhan para pelaku usaha di era digital.

Dalam sambutannya, Koordinator Desa KKN MIT Posko 69, menyampaikan pentingnya pemahaman digital bagi UMKM. “Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para pelaku UMKM semakin melek digital. QRIS akan mempermudah transaksi, dan Google Maps akan membantu usaha lebih dikenal luas. Mari bersama-sama naik kelas melalui digitalisasi,” ucapnya penuh semangat.

Materi pertama membahas tentang QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Peserta dikenalkan pada fungsi QRIS sebagai metode pembayaran non-tunai yang praktis, aman, dan seragam untuk semua aplikasi pembayaran digital di Indonesia.

Selain penjelasan teori, peserta juga dipandu secara langsung cara mendaftar QRIS melalui bank maupun penyedia layanan resmi. Beberapa pelaku usaha bahkan mencoba langsung mengunduh aplikasi terkait di ponsel mereka untuk mempraktikkan pendaftaran.

Materi kedua menyoroti Google Maps sebagai media promosi UMKM. Fasilitator menjelaskan bagaimana cara mendaftarkan lokasi usaha agar mudah ditemukan konsumen melalui fitur “Google Business Profile”.

Peserta kemudian diajak membuat akun bisnis, mengunggah foto produk, mencantumkan jam operasional, hingga menambahkan nomor kontak. Langkah-langkah ini terbukti sangat membantu agar usaha mereka lebih terlihat secara online.

Antusiasme peserta terlihat ketika mereka saling bertanya tentang cara mengoptimalkan fitur Google Maps. Banyak yang menyadari bahwa keberadaan usaha mereka di peta digital akan memudahkan pelanggan baru menemukan lokasi.

Program ini juga menghadirkan sesi berbagi pengalaman dari salah satu pelaku usaha lokal yang telah menggunakan QRIS dan Google Maps sebelumnya. Ia menceritakan bagaimana usahanya lebih mudah berkembang berkat kemudahan transaksi dan meningkatnya jumlah pelanggan baru.

Kegiatan ini menjadi ruang diskusi yang aktif antara pelaku UMKM, mahasiswa KKN, dan pemerintah desa. Berbagai kendala yang biasa dihadapi pelaku usaha dalam digitalisasi, seperti keterbatasan jaringan internet atau minimnya literasi digital, juga turut dibahas.

Koordinator Desa KKN MIT Posko 69 menegaskan, kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan saja. Akan ada pendampingan lanjutan bagi pelaku UMKM yang ingin lebih jauh mengembangkan usaha secara digital.

Pemerintah Desa Tengaran mengapresiasi penuh program ini karena sejalan dengan visi desa yang ingin memberdayakan ekonomi masyarakat berbasis digital. Harapannya, semakin banyak pelaku usaha lokal yang mampu bersaing di era modern.

Peserta mengaku mendapatkan manfaat besar dari kegiatan ini. Selain ilmu baru, mereka juga merasa lebih percaya diri untuk mencoba digitalisasi pada usaha masing-masing. Beberapa bahkan langsung mendaftar akun QRIS dan menampilkan usahanya di Google Maps pada hari itu juga.

Dengan berakhirnya kegiatan, para pelaku UMKM membawa semangat baru untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Digitalisasi dianggap bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang harus segera diwujudkan.

Acara Digitalisasi UMKM: Melek UMKM ini menjadi bukti nyata peran mahasiswa KKN MIT Posko 69 dan Pemerintah Desa Tengaran dalam mendukung transformasi digital di tingkat desa. Kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut demi terciptanya masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.

Atribusi: Elmira Lovelina Mafaz Peserta KKN MIT 20 Posko 69

Posting Komentar