📣 Ikuti Tantangan Bulanan "Cerita dari KKN"! 📣

Bagikan pengalaman KKN-mu yang paling berkesan dan menangkan hadiah menarik setiap bulannya! Ini kesempatanmu untuk berbagi cerita inspiratif dan mendapatkan apresiasi.

Mahasiswa KKN MIT Posko 69 Adakan Literasi Keuangan Keluarga di Dusun Krajan

Table of Contents

 

Kegiatan Bersama Literasi Keuangan Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bersama Kader PKK RT 16, Dusun Krajan, Tengaran. Sabtu, 23 Agustus 2025

BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) MIT (Mandiri Inisiatif Terprogram) ke-20 Posko 69 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan kegiatan literasi keuangan bertema Manajemen Keuangan Keluarga. 

Acara ini diikuti anggota PKK RT 16 Dusun Krajan, Desa Tengaran, pada Sabtu sore (23/8), bertempat di Posko 69, dimulai pukul 16.00 WIB.

Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan KKN Posko 69 dalam bidang edukasi masyarakat. Tujuannya adalah memberikan wawasan mengenai pengelolaan keuangan keluarga agar lebih teratur, sehat, dan siap menghadapi kebutuhan di masa depan.

Sejak sore hari, para peserta mulai hadir di lokasi kegiatan. Suasana terlihat hangat dan penuh antusiasme. Mahasiswa KKN menyambut kedatangan ibu-ibu PKK dengan ramah, kemudian acara resmi dimulai dengan pembukaan singkat.

Dalam sambutannya, Wahyu selaku Ketua KKN Posko 69 menjelaskan pentingnya kegiatan literasi keuangan ini. “Ibu rumah tangga adalah bendahara utama di keluarga. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, rumah tangga bisa lebih stabil dan siap menghadapi kondisi darurat,” ujarnya.

Materi pertama yang disampaikan adalah pengertian perencanaan keuangan. Mahasiswa menjelaskan bahwa perencanaan keuangan adalah proses mengatur pemasukan dan pengeluaran agar kebutuhan tercukupi, tujuan jangka panjang tercapai, dan kondisi ekonomi keluarga tetap stabil.

Selanjutnya, peserta diberikan pemahaman mengenai cara merencanakan keuangan keluarga. Langkah-langkahnya meliputi mencatat pemasukan dan pengeluaran, membuat anggaran belanja, menyisihkan uang untuk tabungan, serta menghindari pengeluaran yang kurang bermanfaat.

Materi berikutnya membahas tentang pentingnya keuangan yang sehat. Keuangan disebut sehat apabila pengeluaran tidak melebihi pemasukan, ada tabungan rutin, serta tidak terbebani oleh hutang konsumtif.

Mahasiswa juga mengajak ibu-ibu PKK untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dompet. Pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat apakah dompet selalu kosong sebelum akhir bulan, apakah masih ada dana yang tersisa, serta apakah keluarga punya simpanan darurat.

Apabila ditemukan tanda-tanda “dompet sakit”, mahasiswa memberikan tips obat untuk dompet yang sakit. 

Solusi sederhana antara lain mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, lebih disiplin dalam mencatat keuangan, serta berusaha mencari tambahan pemasukan.

Selain itu, mahasiswa menekankan pentingnya menyiapkan dana darurat sebagai bagian dari perencanaan keuangan. Dana darurat dianalogikan sebagai “sedia payung sebelum hujan”, sehingga keluarga lebih siap menghadapi kejadian tak terduga seperti sakit, kebutuhan sekolah, atau musibah.

Besaran dana darurat yang ideal, menurut penjelasan mahasiswa, adalah 3–6 kali pengeluaran bulanan keluarga. Dana ini harus disimpan terpisah dari uang belanja dan hanya digunakan untuk kebutuhan mendesak.

Untuk memperjelas, mahasiswa memberikan contoh kasus sederhana, lalu mengajak peserta menghitung berapa dana darurat yang sebaiknya dimiliki oleh sebuah keluarga. Diskusi berlangsung interaktif karena ibu-ibu turut aktif memberi tanggapan.

Suasana kegiatan semakin hidup ketika mahasiswa dan peserta berdialog mengenai pengalaman sehari-hari dalam mengatur keuangan rumah tangga. Hal ini membuat materi lebih mudah dipahami karena dekat dengan realitas yang dihadapi ibu-ibu PKK.

Di akhir kegiatan, mahasiswa membagikan lembar kerja sederhana berupa tabel catatan keuangan harian yang dapat digunakan oleh ibu-ibu sebagai panduan mencatat pemasukan dan pengeluaran.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu mahasiswa. Setelah itu, kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai dokumentasi sekaligus kenang-kenangan.

Kegiatan literasi keuangan ini menjadi wujud nyata pengabdian mahasiswa KKN MIT 20 Posko 69. Mereka berharap ilmu sederhana yang dibagikan dapat membantu ibu-ibu PKK RT 16 Dusun Krajan dalam mengelola keuangan keluarga secara lebih bijak dan sehat.

Penulis Tim KKN Posko 69 UIN Walisongo Semarang

Posting Komentar