📣 Ikuti Tantangan Bulanan "Cerita dari KKN"! 📣

Bagikan pengalaman KKN-mu yang paling berkesan dan menangkan hadiah menarik setiap bulannya! Ini kesempatanmu untuk berbagi cerita inspiratif dan mendapatkan apresiasi.

Pelaksanaan Posyandu Balita dan Lansia di Dusun Gelaran, Sumowono Bersama Tim KKN MIT UIN Walisongo Posko 22

Table of Contents

Foto Bersama Kader Posyandu dan Mahasiswi KKN UIN Walisongo Semarang. Jumat, 18 Juli, 2025.

 BABAD.ID | Stori Loka Jawa- Jumat, 18 Juli 2025, suasana pagi di Dusun Gelaran, Desa Trayu, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, terasa berbeda. 

Di sebuah rumah sederhana milik Umami (Kepala Dusun Gelaran), tawa balita, sapaan lansia, dan semangat gotong royong berpadu menjadi cerita penuh cinta. 

Hari itu, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Posko 22 berkesempatan ikut serta dalam kegiatan Posyandu Balita dan Lansia.

Umami, menjelaskan, “Pelaksanaan biasanya dilakukan pada tanggal 12 atau 13, dan dilaksanakan serentak untuk lansia dan balita, tapi juga tidak menutup kemungkinan jika akan diundur ketika ada sebab. Contoh ada kematian di desa. ” ujarnya.

Dengan tempat yang sederhana, suasana hangat dan menyenangkan begitu terpancar. Sejak pagi, warga mulai berdatangan. 

Antusias warga terlihat begitu jelas, mulai dari para lansia hingga balita yang datang bersama ibunya. 

Dapat diperkirakan untuk peserta posyandu lansia mencapai 30 orang dan untuk balita menyesuaikan. 

Hal tersebut didukung oleh wawancara dari Umami,Kadus Gelaran, beliau mengatakan, “Untuk peserta, lansia ada sekitar 30 orang, sedangkan untuk balita menyesuaikan jumlah yang hadir,” lanjutnya.

Kami, dari tim KKN, turut ambil bagian dalam membantu jalannya kegiatan, mulai dari pencatatan data, membantu pengukuran tinggi dan berat badan, mengukur tensi, mengukur gula darah hingga mendampingi dan membagikan makanan tambahan. 

Semua dilakukan dalam semangat kebersamaan dan pelayanan.

Menurut Umami, kegiatan posyandu ini memang rutin dilakukan dengan beberapa layanan penting. 

“Biasanya dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala untuk balita, serta pengecekan tensi dan gula darah untuk lansia,” ujarnya.

Setiap sudut rumah umami dipenuhi cerita. Ada tawa balita yang malu-malu saat ditimbang.

 Bahkan suara tangis balita pun tak luput dari telinga.

 Ada juga sapaan hangat dari para lansia yang senang bisa diperiksa kesehatannya. 

Dan tentu saja, ada kerja keras para kader yang tanpa lelah mendampingi setiap langkah proses pemeriksaan.

Namun, kegiatan ini juga memiliki tantangan tersendiri. Umami menuturkan, 

“Kalau bidannya tidak hadir, para lansia jadi tidak bisa cek gula darah. Namun, untuk cek tensi masih bisa ditangani oleh para kader. Sedangkan untuk balita, biasanya terkendala jika ada acara keluarga, misalnya sedang bepergian atau ada urusan lain,” jelasnya.

Dari kegiatan sederhana ini, kami belajar bahwa kesehatan adalah hal berharga yang harus dijaga bersama. 

Posyandu bukan sekadar layanan kesehatan, tapi juga ruang kebersamaan, kepedulian, dan gotong royong.

Berbicara mengenai harapan, Umami menyampaikan, “Semoga lansia dan balitanya semakin rajin mengikuti kegiatan posyandu,” ujarnya.

Semoga semangat menjaga kesehatan ini terus tumbuh dan menular dari satu rumah ke rumah lainnya. 

Mari bersama-sama mendukung keberlangsungan Posyandu di lingkungan kita, karena kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan.

Penulis : TIM KKN Posko 22 UIN Walisongo Semarang

Posting Komentar