Sarasehan Nusantara, KKN Posko 27 UIN Walisongo Ajak Kelompok Tani Ngesti Ajuning Tani V, Terapkan Lubang Resapan Biopori

Daftar Isi

 

Foto Bersama Kelompok Tani dan Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 27
Dalam Acara Sarasehan Nusantara. Minggu, 10 Agustus 2025



BABAD.ID | Stori Loka Jawa - Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan keberlanjutan pertanian, Divisi Sosial, Lingkungan, dan Kesehatan (Soslingkes) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram Periode 20 Posko 27 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan Sarasehan Nusantara dengan topik pengenalan biopori, Minggu 10 Agustus 2025.

Kegiatan ini dilangsungkan di rumah Ketua Kelompok Tani "Ngesti Ajuning Tani V", Sugeng. 

Bertujuan untuk memberikan dorongan semangat kepada petani, serta memberikan wawasan dan kesadaran terhadap lingkungan berkelanjutan.

Harapannya Kelompok Tani dapat menerapkan teknologi biopori secara mandiri dan menjadikannya bagian dari praktik pertanian berkelanjutan di masa depan.

Dalam sesi pemaparan materi, Kepala Divisi Soslingkes, Bagas Putra, menjelaskan tentang teknologi lubang resapan biopori – sebuah metode ramah lingkungan yang digunakan dengan memanfaatkan limbah dapur sebagai pupuk alami untuk tanaman. 

“Biopori bukan hanya solusi untuk mengatasi banjir, tapi juga bermanfaat dalam menyuburkan tanah dan mempercepat proses dekomposisi sampah organik,” ungkapnya.

Tak hanya teori, anggota kelompok tani juga diajak praktik langsung di lahan sekitar untuk membuat dan mengisi lubang biopori dengan sampah organik.

Salah satu perwakilan kelompok tani, menyambut baik kegiatan ini.

“Kami merasa terbantu sekali dengan adanya kegiatan ini. Kalau diajak praktik langsung seperti ini masyarakat jadi lebih paham," ujarnya.

Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan alat biopori secara simbolis kepada perwakilan kelompok tani sebagai bentuk dukungan berkelanjutan dari KKN MIT-20 Posko 27 UIN Walisongo Semarang.

Penulis : Tim KKN UIN Walisongo Posko 27

Posting Komentar